Selain kualitas pemain, pengambilan keputusan tentang formasi apa
yang akan dipakai juga sangat menentukan dalam pertandingan sepakbola di
era modern ini. Para pelatih atau manager di sebuah tim dituntut harus
bisa menentukan sebuah formasi yang cocok dengan kualitas para
pemainnya. Jika pelatih tidak piawai dalam memilih sekaligus
menyesuaikan dengan skuad yang dimilikinya, maka kemungkinan besar
timnya akan menelan kekalahan. Formasi dalam sepakbola dibagi 3 hal
yakni : menyerang, berimbang, dan bertahan. Berikut ini adalah
contoh-contoh formasi yang lazim di gunakan oleh pelatih-pelatih kelas
dunia : 1. Formasi Semi Defence 4-2-3-1 Formasi ini disebut semi
bertahan karena mengandalkan sedikit pertahanan. Dengan menempatkan 2
gelandang bertahan, pemain belakang akan lebih mudah mematahkan serangan
yang dibangun tim musuh. Namun sesuai dengan judulnya semi defence,
formasi ini masih mempunyai kekuatan apabila menyerang terutama di tim
tersebut mempunyai 3 gelandang serang (2 Side Midlefer, Attacking
Midlefer)yang memiliki skill di atas rata-rata. Pelatih yang terbukti
sukses dengan formasi ini adalah Jose Mourinho, Bert Van Marwijk, dan
Joachim Loew. 2. Formasi Defense 5-4-1 formation 5-4-1 Prinsip pada
formasi ini adalah bertahan yang baik tidak peduli bermain indah.
orientasinya adalah hasil akhir. dengan menumpuk pemain dibelakang,
penyerang dari tim musuh akan dibuat frustasi dan disaat itulah serangan
balik akan dilakukan. Formasi ini dituntut memiliki seorang penyerang
yang memiliki power yang kuat. hal ini dibutuhkan untuk memenangkan duel
bola atas atau sebagai penahan bola dalam serangan balik dan memiliki
pemain tengah yang bertipikal pekerja keras, memiliki speed, dan
tentunya determinasi. Formasi ini sering dipakai oleh tim yang secara
kualitas lebih rendah daripada tim lawannya seperti yang dilakukan
timnas Yunani saat mereka menjuarai euro tahun 2004. 3. Formasi classic
4-4-2 formation 4-4-2 Formasi ini sangat populer pada tahun ’90 an.
Dengan mengandalkan 4 pemain tengah dan 2 striker, formasi ini sukses
membuat para pemain belakang kerepotan dalam mengantisipasi serangan.
dengan 2 striker, bek kerap sekali terpancing untuk terus menjaga stiker
lawan yang berlari ke area wing. Akibatnya second line tim lawan akan
melakukan penetrasi. namun dengan berkembangannya jaman, formasi ini
mulai ditinggalkan karena banyak tim sudah mengetahui alur serangan
formasi ini. Tim-tim yang terbukti sukses dalam menggunakan formasi ini
adalah Manchester United. 4. Formasi 4-4-1-1 formation 4-4-1Formasi ini
adalah midifikasi dari formasi classic 4-4-2. Prinsip kerja formasi ini
sejatinya sama namun yang membedakannya adalah 1 orang dibelakang
striker atau yang biasanya disebut trequatista sebagai pengecoh bek
lawan yang rata-rata pada saat ini sudah mengetahui alur serangan
formasi 4-4-2. Tim yang terbukti sukses memakai trequatista adalah AS
Roma dengan F. Totti sebai aktornya. Memiliki pemain dengan teknik
menawan dan memiliki visi yang bagus adalah syarat mutlak untuk
menggunakan formsi ini. 5. Formasi attack 4-3-3 formation 4-3-3 Formasi
ini adalah formasi yang sangat komplit untuk melakukan penyerangan.
Dengan 3 pemain depan, pertahanan musuh akan sangat kerepotan sekali
untuk menghadangnya. Apalagi ditunjang dengan memiliki pemain dengan
posisi winger yang memiliki kecepatan dan dribbling yang menawan. Namun
kelemahan dalam formasi ini adalah kelhilangan bola dalam posisi
menyerang. Apabila itu terjadi, pemain musuh akan dengan leluasa
mengacak-acak pertahanan di area pertahanan yang ditinggal naik saat
penyerangan. Namun apabila memiliki pemain-pemain tengah yang mumpuni
dalam hal possesion ball formasi ini akan sangat efektif. Tim-tim yang
sudah terbukti sukses menerapkannya adalah FC Barcelona dan Chelsea.
No comments:
Post a Comment